Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo)
Karakter dan sifat burung Cucak Hijau,
cara memilih
burung Cucak Hijau,
cara
merawat burung Cucak Hijau, cara memaster burung
Cucak Hijau, tips seputar burung Cucak
Hijau.
TIPS PANDUAN BURUNG CUCAK
HIJAU (CUCAK IJO)
Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan
Harian, Perawatan Pra Lomba,
Perawatan Pasca Lomba dan
Perawatan Mabung untuk
Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo)
Burung Cucak Hijau
(Burung Cucak Ijo)
adalah salah satu burung yang tidak bisa
dipandang sebelah mata. Bintangnya semakin
gemilang, terbukti di lomba-lomba burung
berkicau di beberapa daerah, kelas yang
dibuka untuk burung ini selalu penuh. Bahkan
sudah sangat banyak transfer gacoan
Cucak
Hijau
dengan nilai sangat fantastis.
KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK HIJAU
-
Semi fighter. Burung Cucak Hijau bukanlah
burung petarung murni, daya tarung yang
ada pada burung ini cenderung akibat
tingkat birahi pada level tertentu yang
akan membuat burung ini menjaga daerah
teritorialnya.
-
Takut gelap. Burung Cucak Hijau
tidak suka gelap dan gampang panik
apabila berada pada lingkungan atau
suasana yang gelap. Hindari menempatkan
burung ini pada tempat yang gelap,
apalagi membawanya pada malam hari.
Karena akan mengakibatkan burung ini
akan panik, nabrak ruji kurungan,
bulunya rontok dan dapat menjadi stress.
-
Sangat cerdas,
gampang menirukan tapi sangat gampang
lupa. Dalam kondisi normal, burung
ini dapat merekam suara isian yang ada
disekitarnya dengan sangat cepat. Sangat
mudah di master, tetapi apabila dalam
kurun waktu tertentu tidak mendengar
suara-suara master yang sudah ada, maka
dengan gampang hilang dari memorinya.
-
Mudah jinak. Karena kemampuan
beradaptasinya yang tinggi, maka burung
Cucak Hijau mudah jinak kepada manusia.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG CUCAK HIJAU YANG
BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam pemilihan bahan atau
bakalan pada burung
Cucak Hijau.
-
Berkelamin jantan, ciri-ciri
burung Cucak Hijau kelamin jantan dapat
dilihat dari postur tubuh yang
panjang serasi, ekor lebih panjang,
tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh
berwarna gelap, warna bulu di bagian
bawah leher berwarna hitam dan membentuk
topeng pada wajahnya, mata besar
melotot, bentuk kepala lebih besar dan
bergerak lincah.
-
Bentuk paruh, sebaiknya pilih
bentuk paruh yang berpangkal lebar,
tebal, besar dan panjang. Paruh bagian
bawah harus lurus. Jangan memilih bahan
yang memiliki paruh bengkok. Posisi
lubang hidung pilih sedekat mungkin
dengan posisi mata.
-
Postur badan, pilihlah bahan yang
berpostur sedang dengan panjang leher,
badan dan ekor serta kaki yang serasi.
Jangan memilih bahan yang berleher dan
berbadan pendek.
-
Sayap mengepit rapat dan kaki
mencengkram kuat, ini menandakan
bahan tersebut sehat. Warna kaki
tidak berpengaruh terhadap mental
burung.
-
Lincah dan bernafsu makan besar.
Ini merupakan ciri-ciri bahan yang
bermental baik.
-
Rajin bunyi, ini menandakan
burung tersebut memiliki prospek yang
cerah.
-
Leher panjang padat berisi.
Menandakan burung ini akan mengeluarkan
power suara secara maksimal.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK HIJAU
-
Voer (sebaiknya pilih yang
berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%,
belum tentu Voer yang berharga mahal
akan cocok dengan sistem
metabolisme
setiap burung Cucak Hijau. Voer
diberikan sebagai pelengkap kebutuhan
nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer
yang baru setiap dua hari sekali.
-
Buah Segar, burung Cucak Hijau sangat
menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok
Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa
buah lainnya. Sebaiknya perbanyak
pemberian buah Pepaya, karena buah
Pepaya mengandung
Vitamin C
yang tinggi sehingga membantu
meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping
itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna
dan sangat cocok dengan sistem
metabolisme
rata-rata burung pemakan buah.
-
EF (Extra Fooding), pakan
tambahan yang sangat baik yaitu:
Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat
Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang
dan lainnya. Pemberian EF harus selalu
disesuaikan dengan karakter pada
masing-masing burung dan juga harus
mengetahui dengan pasti dampak klausal
dari pemberian EF tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG CUCAK
HIJAU
Perawatan harian untuk burung
Cucak Hijau
relatif sama dengan burung berkicau jenis
lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian
yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan
Harian untuk burung Cucak Hijau:
-
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di
teras. Jam 07.30 burung dimandikan
(karamba mandi atau semprot, tergantung
pada kebiasaan masing-masing burung).
-
Bersihkan kandang harian. Ganti atau
tambahkan Voer, Air Minum dan buah
segar.
-
Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF.
Jangan pernah memberikan Jangkrik secara
langsung pada burung.
-
Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2
jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama
penjemuran, sebaiknya burung tidak
melihat burung sejenis.
-
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali
burung tersebut diteras selama 10 menit,
lalu sangkar dikerodong.
-
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00)
burung dapat di Master dengan suara
Master atau burung-burung Master.
-
Jam 15.30 burung diangin-anginkan
kembali diteras, boleh dimandikan bila
perlu.
-
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
-
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan
di perdengarkan suara Master selama masa
istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
-
Kroto segar diberikan 1 sendok teh
maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari
Senin pagi dan hari Kamis pagi.
-
Buah Segar diberikan rutin setiap hari,
dengan format: Hari Senin sampai hari
Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at
dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang
atau buah lainnya.
-
Pengumbaran di kandang umbaran dapat
dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari
dalam seminggu.
-
-
Berikan
buah pisang yang yang telah diolesi Madu
setiap hari Sabtu.
PENANGANAN APABILA BURUNG CUCAK HIJAU OVER
BIRAHI
-
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi
dan 1 sore.
-
Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3
hari berturut-turut.
-
Frekuensi mandi dibuat lebih sering,
misalnya pagi-siang dan sore.
-
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30
menit/hari saja.
PENANGANAN APABILA BURUNG CUCAK HIJAU
KONDISINYA DROP
-
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik
menjadi 5 pagi dan 5 sore.
-
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi
3x seminggu.
-
Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
-
Burung segera diisolasi, jangan melihat
dan mendengar burung Cucak Hijau lain
dahulu.
-
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3
jam/hari.
-
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK HIJAU
UNTUK LOMBA
Perawatan lomba untuk burung
Cucak Hijau
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada
tahap ini yaitu mempersiapkan burung Cucak
Hijau agar mempunyai tingkat birahi yang
diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
Kunci keberhasilan
perawatan lomba untuk burung Cucak Hijau
yaitu mengenal baik karakter dasar
masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba
untuk burung Cucak Hijau:
-
H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa
dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6
ekor sore.
-
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya
dijemur maksimal 30 menit saja.
-
1 Jam sebelum digantang lomba, berikan
Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20
ekor.
-
Apabila burung akan turun lomba kembali,
berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
-
Jangan memandikan burung pada saat di
lapangan, karena dapat membuat birahi
burung tersebut menjadi sangat tidak
stabil.
-
Berikan kesempatan pada burung untuk
beradaptasi sebentar pada suasana
lapangan, agar burung tidak kaget.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK HIJAU
PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi
memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi
fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan
Pasca Lomba untuk burung Cucak Hijau:
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG
CUCAK HIJAU MABUNG
Mabung (Moulting)
atau
rontok bulu
merupakan siklus alamiah pada keluarga
burung.
Perawatan burung
Cucak Hijau
pada masa
mabung
adalah menjadi hal yang sangat penting,
karena apabila perawatan yang salah pada
masa ini akan membuat burung Cucak Hijau
menjadi rusak.
Pada masa
mabung,
metabolisme
tubuh burung
Cucak Hijau
meningkat hampir 40% dari kondisi normal.
Oleh karena itu, burung Cucak Hijau butuh
asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan
porsi lebih besar dari kondisi normal.
Hindari mempertemukan burung dengan
burung sejenis, karena akan membuat proses
mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini
adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh
burung. Proses mabung juga berhubungan
dengan hormon reproduksi.
Berikut ini
Pola Perawatan Masa Mabung untuk
burung Cucak Hijau (Cucak Ijo):
-
Tempatkan
burung di tempat yang sepi, jauh dari
lalu lintas manusia. Sebaiknya burung
lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
-
Mandi cukup
1x seminggu saja dan jemur maksimal 30
menit/hari.
-
Pemberian
porsi EF diberikan lebih banyak karena
sangat diperlukan untuk
pembentukan sel-sel baru dan untuk
pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan
Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor
sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi
dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
-
Berikan
Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang
dicampur di air minum 2x seminggu.
-
Perbanyak
pemberian buah pepaya, karena buah
pepaya sangat mudah dicerna sehingga
melancarkan proses metabolisme tubuh
burung. Disamping itu buah Pepaya banyak
mengandung banyak vitamin C yang akan
membantu meningkatkan daya tahan tubuh
burung.
-
Lakukan
pemasteran. Masa mabung membuat burung
lebih banyak pada kondisi diam dan
mendengar. Inilah saat yang tepat untuk
mengisi variasi suara sesuai dengan yang
kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan
tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara
burung dengan suara burung master.
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK
BURUNG CUCAK HIJAU (CUCAK IJO)
Ada beberapa
hal yang harus kita perhatikan;
-
Kesesuaian irama lagu dan frekuensi
antara
suara master dengan
burung
andalan kita. Ketidaksesuaian suara
master dengan burung akan menyebabkan
lagu yang fals dan tidak enak didengar.
-
Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya
tonjolan dan tembakan yang sedang
digandrungi pada saat ini adalah
tonjolan dengan speed rapat divariasikan
dengan irama lagu yang ngeroll.
-
Variasi irama lagu yang mewah.
Yang dimaksud irama lagu yang mewah
disini bukanlah suara tonjolan yang
keras, tetapi kita harus bisa memilih
suara-suara master yang memiliki variasi
speed yang selaras dan irama lagu yang
memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat
banyak metode dan cara-cara yang dapat
dilakukan di dalam proses
pemasteran burung berkicau.
Dan juga banyak sekali berkembang
mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya
dilapangan.
Salah satu
mitos aneh yang berkembang, yaitu burung
yang akan di master harus melihat burung
masternya, agar burung yang di master dapat
menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut
burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu
proses pemasteran burung berkicau harus
menunggu burung dalam keadaan ganti bulu
atau mabung.
Sebenarnya;
Pemasteran
dapat kita lakukan tidak harus menunggu
burung berkicau
dalam keadaan
mabung
atau berganti bulu. Burung berkicau dalam
keadaan normal, bahkan dalam keadaan top
form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung
harus menunggu masa burung mabung.
Alasannya
karena; Pada saat mabung, burung berkicau
cenderung untuk banyak diam dan sangat
jarang sekali berkicau. Burung yang banyak
diam pada masa mabung tersebut, cenderung
untuk lebih banyak menggunakan waktunya
untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang
ada disekelilingnya. Apabila suara yang
didengarnya sesuai dengan tipikal karakter
suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam
memaster burung Cucak Hijau adalah
memaster burung
dengan
suara-suara master (burung master)
yang
cocok dan sesuai
dengan karakter
dasar lagu burung
yang akan di master (burung maskot).
Satu lagi yang terpenting,
jangan lupa
untuk selalu memperdengarkan suara-suara
master tersebut secara berkala
(Feedback)
kepada burung Cucak Hijau tersebut.
Supaya irama
lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi
rusak.